POTENSI DAN PELUANG INVESTASI
PertanianTanaman Bahan Makanan Sektor pertanian di Kota Lubuklinggau di tahun 2007 memberikan kontribusi sebesar 6,73 persen. Sejalan dengan karakteristik kota Lubuklinggau yang merupakan daerah perkotaan, sektor pertanian merupakan sektor yang tidak dominan dalam perekonomian regional. Namun demikian, fokus pemerintahan dalam pengembangan sektor pertanian terus ditingkatkan. Hal ini dikarenakan eksistensi sektor tersebut dapat menyerap tenaga kerja yang cukup luas serta berkaitan dengan program ketahanan pangan daerah. Luas lahan di Kota Lubuklinggau meliputi lahan sawah dan lahan bukan sawah. Lahan kering meliputi: rumah dan pekarangan, tegal/kebun, ladang/huma, padang rumput, perkebunan, hutan negara, hutan rakyat dan lahan lainnya. Di tahun 2008 luas lahan sawah mencapai 2405,5 hektar atau hanya sekitar 6 persen dari luas wilayah Kota Lubuklinggau yang mencapai 40 ribu hektar. Luas lahan sawah paling besar terdapat di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II yaitu mencapai 800 hektar atau sekitar 34 persen dari luas lahan sawah di Lubuklinggau. Sedangkan kecamatan denga luas lahan sawah terkecil adalah kecamatan Lubuklinggau Timur I yang mempunyai lahan sawah sebesar 27 hektar atau sekitar 1 persen dari total luas lahan sawah di Lubuklinggau. Luas Lahan Sawah dan Luas Wilayah per Kecamatan Di Kota LubuklinggauTahun 2008
No Kecamatan Luas Lahan Sawah (Ha) Luas Wilayah (Ha)
(1) (2) (3) (4)
1. LL Barat I 488 5.480,87
2. LL Barat II 155 1.083,63
3. LL Selatan I 118 8.515,18
4. LL Selatan II 800 3.716,68
5. LL Timur I 60 1.390,41
6. LL Timur II 27 1.012,40
7. LL Utara I 655 15.240,30
8. LL Utara II 107,5 3.710,54
Jumlah 2405,5 40.150,01
Perbandingan luas lahan sawah dengan luas wilayah per kecamatan cukup kecil, hal ini memberikan gambaran bahwa terdapat potensi pengembangan pertanian dengan perluasan tanaman pertanian. Kecamatan Lubuklinggau Utara I mempunyai luas wilayah terbesar daripada kecamatan lainnya yaitu mencapai 15 ribu hektar. Akan tetapi kecamatan tersebut mempunyai luas lahan sawah hanya sebesar 655 hektar atau hanya sebesar 4,3 persen. Di sisi lain, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I mempunyai lahan sawah terbesar yaitu 800 hektar atau sekitar 21,5 persen dari wilayah kecamatan. Lahan sawah di Kota Lubuklinggau menghasilkan komoditi tanaman bahan makanan yaitu padi, palawija, dan beberapa hasil tanaman holtikultura. Lahan sawah yang diusahakan di Kota Lubuklinggau sebagian besar berupa lahan dengan pengairan lahan teknis serta lahan tadah hujan. Angka produksi padi di tahun 2008 mencapai 22 ribu ton dengan luas panen sekitar 4.483 hektar. Jadi secara umum angka produktivitas padi sebesar 50,93 kuintal/Ha. Sentra produksi padi di Kota Lubuklinggau adalh di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Lubuklinggau Utara II, dan Lubuklinggau Barat II yang menghasilkan padi mencapai diatas 2000 ton di tahun 2008.
Produksi Padi, Luas Lahan dan Produktivitas Dalam Kota Lubuklinggau Tahun 2008
No | Kecamatan | Luas Lahan Sawah (Ha) | Luas Wilayah (Ha) |
(1) | (2) | (3) | (4) |
1. | LL Barat I | 488 | 5.480,87 |
2. | LL Barat II | 155 | 1.083,63 |
3. | LL Selatan I | 118 | 8.515,18 |
4. | LL Selatan II | 800 | 3.716,68 |
5. | LL Timur I | 60 | 1.390,41 |
6. | LL Timur II | 27 | 1.012,40 |
7. | LL Utara I | 655 | 15.240,30 |
8. | LL Utara II | 107,5 | 3.710,54 |
Jumlah | 2405,5 | 40.150,01 |
Produksi Padi, Luas Lahan dan Produktivitas Dalam Kota Lubuklinggau Tahun 2008
No | Kecamatan | Luas panen (Ha) | Produksi (Ton) | Produktivitas (Kuintal/Ha) |
(1) | (2) | (3) | (4) | (4) |
1. | Lubuklinggau Barat I | 340 | 1.596,0 | 46,94 |
2. | Lubuklinggau Barat II | 600 | 2.880,0 | 48,00 |
3. | Lubuklinggau Selatan I | 147 | 643,7 | 43,79 |
4. | Lubuklinggau Selatan II | 2.200 | 11.879,0 | 54,00 |
5. | Lubuklinggau Timur I | 135 | 648,0 | 48,00 |
6. | Lubuklinggau Timur II | 14 | 62,0 | 44,29 |
7. | Lubuklinggau Utara I | 946 | 4.650,8 | 49,16 |
8. | Lubuklinggau Utara II | 101 | 471,0 | 46,63 |
Jumlah | 4.483 | 22.830,5 | 50,93 |
Komoditi palawija di Kota Lubuklinggau seperti jagung dan ubi kayu. Total produksi jagung kota Lubuklinggau tahun 2008 adalah 97,5 ton, ubi kayu dengan total produksi 828,20 ton. Secara umum produksi jagung dan ubi kayu tersebut belum mampu menjadi komoditi utama. Hal tersebut disebabkan total luas tanam untuk komoditi tersebut masih minim. Sentra produksi jagung terletak di Kecamatan Lubuklinggau Utara I dan Lubuklinggau Selatan II. Sedangkan ubi kayu berada di kecamatan Lubuklinggau Barat I dan Lubuk Linggau Selatan II.
Produksi Padi, Luas Lahan dan Produktivitas Dalam Kota Lubuklinggau
Tahun 2008
No | Kecamatan | Luas panen (Ha) | Produksi (Ton) | Produktivitas (Kuintal/Ha) |
(1) | (2) | (3) | (4) | (4) |
1. | Lubuklinggau Barat I | 340 | 1.596,0 | 46,94 |
2. | Lubuklinggau Barat II | 600 | 2.880,0 | 48,00 |
3. | Lubuklinggau Selatan I | 147 | 643,7 | 43,79 |
4. | Lubuklinggau Selatan II | 2.200 | 11.879,0 | 54,00 |
5. | Lubuklinggau Timur I | 135 | 648,0 | 48,00 |
6. | Lubuklinggau Timur II | 14 | 62,0 | 44,29 |
7. | Lubuklinggau Utara I | 946 | 4.650,8 | 49,16 |
8. | Lubuklinggau Utara II | 101 | 471,0 | 46,63 |
Jumlah | 4.483 | 22.830,5 | 50,93 |
Komoditi pertanian palawija lainnya yang membantu dalam pengembangan ketahanan pangan daerah adalah komoditi ubi jalar, kacang tanah dan kedelai. Komoditi tersebut mempunyai potensi memberikan kontribusi yang lebih besar jika dilakukan pengembangan. Perluasan penanaman dan pengembangan metode bercocok tanam memberikan seperti insifikasi pertanian ataupun menambah luas penanaman dengan tumpang sari dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam peningkatan produksi lokal.
Potensi Palawija dan Sentra Produksi Palawija di Kota Lubuklinggau Tahun 2008
No | Komoditi | Luas panen (Ha) | Produksi (Ton) | |
(1) | (2) | (3) | (4) | |
1. | Ubi Jalar | 19,0 | 55,4 | |
2. | Kacang Tanah | 9,0 | 21,0 | |
3. | Kacang Kedelai | 5,0 | 6,9 |
Peningkatan produksi pertanian guna peningkatan ketahanan pangan domestik diperlukan revitalisasi sektor pertanian yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain dari sektor tanaman pangan, sektor peternakan juga sangat berperan dalam perbaikan gizi masyarakat, selain itu sektor peternakan juga merupakan sumber pendapatan yang cukup potensial bagi masyarakat peternak maupun menambah pendapatan daerah.
Jumlah Potensi Hewan Ternak per Kecamatan Di Kota Lubuklinggau Tahun 2008
No | Sentra Produksi | Sapi | Kerbau | kambing | Ayam Kampung | Itik |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) |
1. | Lubuklinggau Barat I | 145 | 50 | 660 | 5.655 | 3.440 |
2. | Lubuklinggau Barat II | 252 | - | 389 | 5.785 | 2.760 |
3. | Lubuklinggau Selatan I | 259 | - | 1.040 | 4.675 | 4.260 |
4. | Lubuklinggau Selatan II | 598 | 336 | 1.577 | 9.565 | 3.750 |
5. | Lubuklinggau Timur I | 192 | 75 | 675 | 4.376 | 3.180 |
6. | Lubuklinggau Timur II | 56 | - | 640 | 4.279 | 3.400 |
7. | Lubuklinggau Utara I | 891 | 297 | 1.125 | 7.196 | 4.760 |
8. | Lubuklinggau Utara II | 303 | 187 | 948 | 4.575 | 4.520 |
jumlah | 2.696 | 945 | 7.074 | 46.106 | 30.070 |
Produk hasil peternakan seperti: daging, susu, telor, kulit dan hasil lainnya juga merupakan bahan baku bagi industri. Komoditi ternak yang diusahakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Lubuklinggau terdiri: ternak Besar besar dan unggas. Ternak besar meliputi: sapi, kerbau, kambing. Sedangkan ternak unggas terutama meliputi ayam kampung dan itik. Sejalan dengan hal tersebut, hasil produksi peternakan di Kota Lubuklinggau dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami kenaikan. Dengan ditunjang distribusi hasil-hasil produk peternakan yang luas, penyebaran produk tersebut dapat terjangkau di seluruh elemen masyarakat guna peningkatan ketahanan dan gizi masyarakat pada umumnya. Berikut tabel produksi hasil peternakan di Lubuklinggau.
Produksi dari Komoditi peternakan Di Kota Lubuklinggau Tahun 2006-2008
No | Komoditi | 2006 | 2007 | 2008 | |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | |
1 | Daging (Ton) | ||||
a.Sapi | 307.184 | 398.093 | 745.900 | ||
b.Kerbau | 79.512 | 95.535 | 139.680 | ||
c.Kambing | 19.525 | 36.484 | 57.213 | ||
d. Unggas | 655.750 | 751.750 | 1.355.640 | ||
2. | Telur (Ton) | ||||
a.Ayam ampung | 10.250 | 20.425 | 21.513 | ||
b. Itik | 12.250 | 26250 | 100.000 |
Peluang kerjasama pembangunan di sektor peternakan
No | Peluang kerjasama pembangunan | Komoditi | |
(1) | (2) | (3) | |
1. | - Pengembangan ayam buras, berupa penyediaan sarana peternakan bagi masyarakat dengan sistem bagi hasil - Bantuan pemasaran hasil peternakan berupa telor dan ayam buras | Ayam Kampung | |
2. | - Pengembangan sapi unggul, penyedia sarana produksi , bimbingan teknis dan program pemanfaatan produk lanjutan pengolahan daging sapi - Penyediaan rumah potong hewan dengan tenaga terlatih | Sapi | |
3. | Bantuan sarana produksi bagi pengembangan ternak itik dengan sistem bagi hasil serta pemanfaatan dan pemasaran produk itik (telur) untuk mendapatkan nilai tambah | Itik | |
4. | Bantuan sarana produksi bagi pengembangan ternak kambing dengan sistem bagi hasil | Kambing | |
5. | Pemantauan kesehatan ternak berkala oleh instansi terkait | Semua komoditi |
Perikanan
Potensi sektor perikanan di Kabupaten sangat terkait dengan luasnya areal untuk perikanan dan juga luasnya lahan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Selain hal tersebut adalah penggunaan teknologi modern baik berupa cara-cara teknis maupun bibit unggul. Potensi Perikanan di Kota Lubuklinggau adalah berupa perikanan darat yang berupa penangkapan di perairan umum dan budidaya air tawar. Hampir di seluruh kecamatan memberikan kontribusi dalam produksi perikanan di Kota Lubuklinggau.
Produksi perikanan berupa Perikanan Umum dan Kolam di Kota Lubuklinggau
Tahun 2008 (dalam Ton)
No | Lokasi Potensi | Perairan Umum | Kolam |
(1) | (2) | (3) | (4) |
1. | Lubuklinggau Barat I | 8,65 | 115,47 |
2. | Lubuklinggau Barat II | 8,66 | 113,49 |
3. | Lubuklinggau Selatan I | 2,05 | 133,16 |
4. | Lubuklinggau Selatan II | 2,09 | 1.269,00 |
5. | Lubuklinggau Timur I | 2,08 | 84,28 |
6. | Lubuklinggau Timur II | 2,08 | 86,30 |
7. | Lubuklinggau Utara I | 3,42 | 89,27 |
8. | Lubuklinggau Utara II | 4,27 | 79,37 |
Jumlah | 33,3 | 1.970,34 |
Produksi perikanan tahun 2008 di Lubuklinggau mencapai 1.970 ton dari perikanan darat yang berupa kolam. Sedangkan hasil produksi perikanan darat dari perairan umum sebesar 33,3 ton. Produksi perikanan berupa kolam adalah berbagai jenis ikan budidaya air tawar seperti ikan mas, tawes, mujair, nila, gurame, dan lain sebagainya.
No | Jenis Komoditi | Produksi (Ton) | Daerah Potensi |
(1) | (2) | (3) | (4) |
1. | Ikan Mas | 20.700 | Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II |
2. | Tawes | 35.227 | Lubuklinggau Selatan II LubuklinggauSelatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II |
3. | Mujair | 96.970 | Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II |
4. | Nila | 1.763,6 | Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Selatan I |
5. | Gurame | 15.900 | Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II |
Industri pengolahan hasil perikanan merupakan sarana yang sangat penting bagi pengembangan sektor perikanan. Industri pengolahan yang ada di Kota Lubuklinggau belum cukup mendukung apabila dilihat dari potensi perikanan yang ada di Kota Lubuklinggau.
Peluang kerjasama pembangunan sektor perikanan
No | Peluang Kerjasama pembangunan | |
(1) | (2) | |
1. | - Pengembangan pembibitan benih ikan - Bantuan dana dan permodalan petani bagi pengembangan budidaya ikan - Pemasaran hasil perikanan - Pengembangan pembibitan benih ikan air tawar: Ikan mas, gurami dan ikan air tawar lainnya | |
2. | - Bantuan dan penguatan modal bagi kelompok-kelompok penangkar benih | |
3. | - Pembangunan industri pengolahan ikan | |
4. | - Pembinaan tehnis pengembangan usaha pengolahan rumah tangga (ikan asin) dan bantuan pemasaran |
Perkebunan
Komoditi unggulan sektor perkebunan di Lubuklinggau adalah: Karet, Kelapa Sawit dan Kelapa Tamanan lain yang diusahakan oleh masyarakat seperti: Kopi dan Kelapa. Perkebunan di Lubuklinggau terdiri dari perkebunan rakyat.
Produksi Perkebunan di Kota Lubuklinggau Tahun 2008
No | Lokasi Potensi | Karet | Kopi | Kelapa |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) |
1. | Lubuklinggau Barat I | 352.500 | 50.350 | 1000 |
2. | Lubuklinggau Barat II | 98.420 | 8.400 | 450 |
3. | Lubuklinggau Selatan I | 1.237.800 | 224.400 | 7.480 |
4. | Lubuklinggau Selatan II | 142.300 | 15.900 | 400 |
5. | Lubuklinggau Timur I | 158.200 | 6.050 | 750 |
6. | Lubuklinggau Timur II | 100.000 | 3.500 | 480 |
7. | Lubuklinggau Utara I | 4.172.500 | 27.900 | 1.270 |
8. | Lubuklinggau Utara II | 23.050 | 6.160 | 1.380 |
Jumlah | 6.285.570 | 339.500 | 13.210 |
Peluang Kerjasama
Hasil dari sektor perkebunan masih dapat di tingkatkan dengan menambah areal tanam, karena masih terdapat lahan potensial tanaman perkebunan yang belum dimanfaatkan. Dengan menambah luas areal tanam, maka produksi akan meningkat. Luas areal tanaman perkebunan yang belum dimanfaatkan di Kota Lubuklinggau seluas 15 ribu ha. Lahan tersebut merupakan lahan yang potensial untuk ditanami tanaman perkebunan seperti: karet, kelapa, kelapa, kopi. Komoditas unggulan tiap-tiap kecamatan dan luas areal yang masih bisa dimanfaatkan dapat dilihat pada tabel.
Kerjasama pembangunan sektor perkebunan antara lain :
· Kemitraan dengan pola inti plasma pengembangan perkebunan karet di Kecamatan Lubuklinggau Utara I
· Kemitraan dengan pola inti plasma pengembangan perkebunan kelapa di kecamatan Lubuklinggau Selatan I
· Kemitraan dengan pola inti plasma pengembangan kakao dan kopi di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I dan Lubuklinggau Barat I
· Bantuan dana bagi petani untuk pengembangan perkebunan.
· Kemitraan antara kelompok petani Karet dengan industri pengolahan karet dalam pemasaran hasil karet
· Kemitraan antara PT PUSRI sebagai pengahasil pupuk dengan kelompok- kelompok petani.
· Bimbingan dan pelatihan tehnis oleh instansi terkait bagi pengembangan pengelolaan perkebunan .
Industri
Sektor industri sangat penting perannya dalam pembangunan Kota Lubuklinggau. Di sektor industri menyerap tenaga kerja paling banyak sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Disamping sektor ini memberikan andil yang cukup besar bagi pendapatan daerah. Pengembangan sektor di Kota Lubuklinggau sejalan dengan bentuk administrasi yang berupa perkotaan. Sektor industri merupakan sektor strategis dalam perekonomian Kota Lubuklinggau. Pada tahun 2007 sektor ini menyumbang sekitar 8,96 persen terhadap PDRB Kota Lubuklinggau atau merupakan sektor kelima terbesar dalam perekonomian setelah sektor perdagangan, bangunan, jasa-jasa, dan keuangan. Jumlah industri di Kota Lubuklinggau di Tahun 2008 mencapai 2700 unit usaha. Sebagian besar industri di Kota Lubuklinggau berupa indutri kecil. Pengembangan potensi industri di Kota Lubuklinggau dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perekonomian regional.
Jumlah Industri dan Tenaga Kerja di Kota Lubuklinggau Tahun 2008
No. | Kelompok Indstri | Unit Usaha | Jumlah tenaga Kerja (orang) |
(1) | (2) | (3) | (4) |
1. | Industri Kimia Dasar | 205 | 436 |
2. | Industri Logam Dasar | 313 | 828 |
3. | Industri Aneka | - | - |
4. | Industri Kecil | 2.193 | 4.027 |
Jumlah | 2.711 | 5.291 |
Pembangunan industri akan lebih efektif jika pembangunan tersebut terletak di daerah sentra penghasil bahan baku industri. Sebagian besar bahan baku industri berasal dari sektor pertanian. Investasi dengan pembangunan industri-industri dengan bahan baku hasil pertanian dan perikanan seperti: industri karet di Kecamatan Lubuklinggau utara I, industri pengolahan ikan di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, industri pengolahan kelapa di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I. Industri penggilingan padi di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Salah satu produk unggulan industri di Kota Lubuklinggau adalah industri minyak nilam. Aktivitas produksi minyak nilam di kota Lubuklinggau mempunyai potensi yang cukup besar. Industri olahan minyak nilam mempunyai peranan penting dalam perekonomian daerah khususnya Lubuklinggau antara lain :
- Penyerapan tenaga kerja mulai dari pembibitan sampai pemasaran.
- Banyak melibatkan industri pendukung dan terkait lainnya (industri pembibitan , mesin dan peralatan, percetakan, sarana pertanian, jasa transportasi, jasa perdagangan, dll)
- Minyak Nilam belum banyak dikenal di Indonesia tetapi cukup dikenal di pasaran Internasional
- Penghasil pendapatan daerah
Industri olahan minyak nilam memiliki struktur yang relatif kuat terutama karena :
- Penggunaan bahan baku lokal cukup tinggi
- Produk minyak nilam yang diproduksi dari kota Lubuklinggau memiliki kualitas yang lebih baik bentuk warna dan aroma sesuai dengan standar ekspor
- Potensi lahan cukup tersedia
- Teknologi telah dapat dikuasai
Dari 70 ( tujuh puluh ) jenis minyak Asiri yang diperdagangkan di pasaran Internasional, sekitar 9-12 macam/jenis minyak Asiri yang berasal dari Indonesia.
- Minyak Nilam ( Patchouli Oil )
adalah minyak Asiri yang berasal dari tanaman Nilam yang belum banyak dikenal di Indonesia, tetapi cukup dikenal di pasaran Internasional.
- Minyak Nilam banyak dimanfaatkan sebagai bahan :
o Campuran (kosmetik,parfum,Sabun, pasta gigi, shampo, deodoran)
o Industri makanan (Essence, penambah rasa,dll)
o Farmasi (anti radang, anti fungi, dll)
o Sebagai bahan baku pengawetan barang serta kebutuhan industri lainnya
- Kekhasan aroma, warna dan komponen yang terkandung dalam minyak Nilam asal Indonesia memiliki kelebihan tersendiri, sehingga sangat diminati dipasaran internasional.
Dari 70% minyak Nilam yang berada dipasaran dunia,
70% diantaranya berasal dari Indonesia.
- Untuk menghasilkan minyak Nilam dengan kualitas yang baik, sangat dipengaruhi oleh bahan baku , proses produksi/penyulingan serta pengemasan
- Proses produksi/penyulingan yang dipakai sangat berpengaruh terhadap standar kualitas minyak Nilam berdasarkan wujud, warna, dan aroma (wujud : cairan kental, warna : kuning bernuansa hijau hingga merah menjurus coklat tua, aroma : spesifik mirip jeruk nipis atau kamper)
Serta pembangunan industri-industri didaerah sentra bahan baku pertanian lainnya. Selanjutnya hal yang sangat pentinguna meningkatkan dan memacu produksi industri maka dilakukan:
- Pengadaan pelatihan tehnis dan pembinaan terutama bagi industri-industri sekala kecil/rumah tangga.
- Bantuan permodalan bagi pengembangan industri rumah tangga
- Kemitraan antara petani tanaman Nilam dengan pabrik olahan untuk menjamin keseimbangan suplai dan demand baik lokasi,jenis, jumlah, dan mutu tanaman Nilam
Penggalian
Di wilayah Kota Lubuklinggau tidak terdapat kegiatan pertambangan baik migas maupun non migas. Namun untuk kegiatan penggalian, utamanya penggalian golongan C cukup banyak terdapat di daerah ini. Pada tahun 2007 terdapat 14 perusahaan penggalian golongan C yang terdaftar pada Kantor Pertambangan dan Energi. Adapun produk barang galian yang dihasilkan adalah pasir, tanah liat, batu kali dan tanah urug. Pada tahun 2007 produksi pasir mencapai 71.763,17 m3, tanah liat 28.655,69 m3, dan batu kali 149.459,55 m3. peluang kerjasama dalam kegiatan usaha tersebut atara lain:
- Investasi/penanaman modal bagi penggalian pasir, batu kali atau bahan galian golongan C
- Investasi/penanaman modal bagi pendistrisbusian hasil galian
Listrik dan Air Bersih
Dalam usahanya memenuhi kebutuhan listrik di masyarakat, PLN Wilayah Kota Lubuklinggau telah meningkatkan produksinya. Demikian pula jumlah pelanggan yang dilayani juga bertambah, dimana pada tahun 2006 jumlah pelanggan sebanyak 29.827 menjadi 30.902 pada tahun 2007, atau meningkat sebesar 3,47 persen. Sedangkan di sisi lain Penyediaan air bersih bagi masyarakat juga sangat penting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan penduduk. Hal ini terutama berkaitan dengan mulai tercemarnya sumber-sumber air alami sebagai dampak kegiatan pembangunan, seperti adanya limbah industri maupun limbah rumah tangga. Data yang diperoleh dari kantor PDAM, pada tahun 2007 telah disalurkan air bersih sebanyak 2.265.169m3 untuk pelanggan rumah tangga, tempat ibadah, kantor dan lainnya.
Produksi Listrik yang terjual per jenis rumah tangga di Kota Lubuklinggau
Tahun 2006 dan 2008 (Kwh)
No | Unit Rumah Tangga | 2006 | 2008 |
(1) | (2) | (3) | (4) |
1. | Rumah Tangga | 4.687.118 | 4.105.221 |
2. | Usaha | 260.064 | 883.334 |
3. | Industri | 80.200 | 92.269 |
4. | Instansi Pemerintah | 152.448 | 124.190 |
5. | Lain-lain | 135.860 | 251.735 |
Jumlah | 5.315.690 | 5.456.749 |
Jumlah permintaan listrik tiap tahun menngkat. Hal ini disebabkan semakin besar kebutuhan listrik oleh masyarakat. Kenaikan cukup signifikan ditunjukkan hampir di seluruh rumah tangga usaha dalam kurun waktu 2006-2008. peluang kerjasama pembangunan di bidang kelistrikan antara lain:
- pembangunan jaringan listrik hingga mencapai daerah pelosok sehingga msayarakat mendapatkan akses kelistrikan.
- Program kemitraan dengan perusahaan penyedia listrik dalam berbagai kegiatan perluasan jaringan listrik terutama di rumah tangga industri.
Secara umum jaringan air bersih di Kota Lubuklinggau mengalami pertumbuhan di tiap tahunnya. Kabutuhan air bersihb oleh masyarakat semakin meningkat. Di tahun 2007 tercatat jumlah air minum yang tersalurkan kepada konsumen mencapai 2,27 juta M3. Sedangkan di tahun 2008 naik menjadi 2 ,48 juta M3. Wujud Peluang kerjasama di sektor air bersih dilaksanakan sejalan dengan pembangunan kelistrikan.
Konstruksi/Bangunan
Pembangunan regional secara fisik m,erupakan salah satu wujud pembangunan di sektor kontruksi. Oleh karena itu, pembangunan di bidang kontruksi dibarengi perencanaan tata ruang kota yang terstruktur. Jumlah perusahaan kontruksi di Kota Lubuklinggau tahun 2008 sebanyak 2.413 uinit usaha.
Jumlah Perusahaan Kontruksi di Kota Linggau Tahun 2008
No | Lokasi Potensi | jumlah |
(1) | (2) | (3) |
1. | LUBUKLINGGAU Barat I | 178 |
2. | LUBUKLINGGAU Barat II | 531 |
3. | LUBUKLINGGAU Selatan I | 129 |
4. | LUBUKLINGGAU Selatan II | 166 |
5. | LUBUKLINGGAU Timur I | 315 |
6. | LUBUKLINGGAU Timur II | 219 |
7. | LUBUKLINGGAU Utara I | 633 |
8. | LUBUKLINGGAU Utara II | 242 |
Jumlah | 2.413 |
Perdagangan
Sektor perdagangan memegang peranan penting dalam perekonomian Kota Lubuklinggau. Pada tahun 2007 sumbangan sektor ini terhadap PDRB Kota Lubuklinggau mencapai kisaran angka 26 persen. Perkembangan sektor perdagangan Kota Lubuklinggau sangat didukung oleh posisi geografis kota ini, yaitu daerah persimpangan (transit) dari beberapa kota di Sumatera Selatan maupun kota-kota lain di luar Propinsi Sumatera Selatan seperti Jambi, Bengkulu, dan Padang .
Perkembangan perusahaan perdagangan di Kota Lubuklinggau pada tahun 2007 dapat dikatakan stabil dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 jumlah penerbitan SIUP dan STDUP oleh dinas perindustrian dan perdagangan Kota Lubuklinggau mencapai 371, lebih kecil dibanding tahun 2006 yang mencapai 508. Sebagian besar adalah perusahaan kecil (PK), sebanyak 285 perusahaan. Perusahaan Menengah (PM) 65 perusahaan dan Perusahaan Besar (PB) sebanyak 21 perusahaan. Berbeda dengan tahun 2006, pada tahun 2007 penerbitan SIUP dan TDUP terbesar tidak lagi di Kecamatan Lubuklingau Timur II sebagai sentra perdagangan di Lubuklinggau, namun berada di Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Hal ini menunjukkan adanya pengembangan kegiatan usaha di Kota Lubuklinggau. Sedangkan jumlah terbesar dalam penerbitan SIUP dan TDUP di tahun 2008 terbesar di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
Pelaku perdagangan secara umum berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, maupun Firma. Pertumbuhan pelaku perdagangan dapat direpresen tasika dalam penerbitan SIUP dan TDUP.
Pelaku perdagangan tersebut menjadi potensi yang relative cukup besar dalam menunjang distribusi produk regional kepada konsumen. Sejalan dengan hal tersebut posisi Kota Lubuklinggau yang strategis dalam antara beberapa propinsi menjadikan potensi yang cukup besar jika dikembangkan secara terstruktur.
Peluang Kerjasama pembangunan perdagangan
No | Peluang Kerjasama pembangunan | |
(1) | (2) | |
1. | - Perdagangan komoditi pertanian tanaman bahan makanan - Pembangunan sarana penunjang yang berorientasi pada sumber bahan baku - Pengembangan koperasi sebagai mitra dagang petani dan perusahaan perdagangan selanjutnya | |
2. | - Perdagangan kebutuhan rumah tangga | |
3. | - Pembangunan sarana penunjang perdagangan seperti pasar - pembangunan dan peningkatan akses pertemuan permintaan dan penawaran |
Hotel dan Restoran
Kota Lubuklinggau mempunyai potensi wisata baik wisata alam maupun budaya. Beberapa obyek wisata antara lain Air Terjun Temam, Air Terjun Taqli, Bukit Sulap, Dam Air Watervang, Museum Subkos Garuda, Situs Benteng Kuto Ulak Lebar, dan Situs Megalith. Jumlah kunjungan wisata secara total mengalami peningkatan hampir 3 persen pada tahun 2008. Namun, jumlah wisatawan lokal dan asing mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu beberapa tahun kunjungan wisatawan terus mengalami peningkatan
Posisi Kota Lubuklinggau sebagai daerah transit juga sangat mendukung perkembangan sarana penunjang pariwisata seperti hotel dan restoran. Pada tahun 2008 jumlah hotel sebanyak 20 buah dengan jumlah kamar yang tersedia sebanyak 477 dengan 630 tempat tidur. Adapun menurut klasifikasinya terdapat Hotel bintang 1 sebanyak 5 buah, hotel bintang 2 sebanyak 1 buah, hotel bintang 3 sebanyak 2 buah, dan hotel melati sebanyak 12 buah.
Jumlah Wisatawan yang Berkunjung Berdasarkan Asal wisatawan di Kota Lubuklinggau Th 2008
Tahun | Asing | Domestik | Jumlah | |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) |
1. | 2003 | 224 | 40.254 | 40.478 |
2. | 2004 | 193 | 48.414 | 48.607 |
3. | 2005 | 140 | 69.366 | 69.506 |
4. | 2006 | 193 | 75.468 | 75.661 |
5. | 2007 | 170 | 89.887 | 90.057 |
6. | 2008 | 331 | 92.393 | 92.724 |
Penyediaan sarana hotel dan restoran secara umum berbanding lurus terhadap penyediaan sarana untuk menunjang pariwisata daerah. Semakin tinggi jumlah kunjungan maka secara langsung semakin besar kebutuhan penyediaan hotel dan restoran untuk wisatawan
Jumlah Wisatawan yang Berkunjung menurut Lokasi Potensi di Kota Lubuklinggau
Tahun 2008
No | Kecamatan | Jumlah |
(1) | (2) | (3) |
1. | Lubuklinggau Barat I | - |
2. | Lubuklinggau Barat II | 8.231 |
3. | Lubuklinggau Selatan I | - |
4. | Lubuklinggau Selatan II | 1.151 |
5. | Lubuklinggau Timur I | 30.007 |
6. | Lubuklinggau Timur II | 47.610 |
7. | Lubuklinggau Utara I | - |
8. | Lubuklinggau Utara II | 5.394 |
Jumlah | 92.393 |
Peluang kerjasama pembangunan sektor hotel dan restoran diprioritaskan pada daerah-daerah tujuan kunjungan wisatawan seperti di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau Barat II, dan Lubuklinggau Utara II. Beberapa peluang kerjasama pembangunan tersebut diantaranya:
- Pembukaan area penyediaan penunjang pariwisata berupa hotel/restoran di kawasan tertentu
- Penyediaan modal usaha untuk rumah tangga khususnya didaerah potensi kunjungan wisata guna pembukaan
usaha penyediaan makanan dan minuman
usaha penyediaan makanan dan minuman
- Promosi wisata yang dibarengi promosi akomodasi yang memadai di daerah kunjungan wisatawan
- Pengembangan kulinari daerah
Angkutan
Sarana dan prasarana perhubungan darat di Kota Lubuklinggau antara lain jalan raya dan jalur kereta api. Prasarana jalan sangat diperlukan dalam memperlancar kegiatan ekonomi, perpindahan penduduk maupun kegiatan perdagangan antar wilayah. Pada tahun 2007 panjang jalan yang tersedia seluruhnya mencapai 438.252 km, terdiri dari 48.110 km jalan nasional, 4.600 km jalan propinsi, dan 385.542 km jalan kabupaten/kota. Angkutan berkaitan erat dengan jumlah armada pengangkutan yang tersedia. Di tahun 2008 tercatat lebih dari 3.000 kendaraan angkutan dengan berbagai ukuran dan kapasitas.
Secara umum semakin maju perkembangan perekonomian maka akan meningkatkan mobilitas barang maupun manusia sehingga diperlukan sarana angkut yang semakin efektif dan efisien. Hal tersebut juga ditunjang oleh perbaikan sarana khususnya jalan raya. Peluang kerjasama pembangunan di sektor angkutan tersebut diantaranya:
- penyediaan alat angkut untuk masyarakat dengan pengadaan oleh rumah tangga disertai pemberian kredit lunak
- perbaikan sarana dan prasarana penunjang seperti jalan, jembatan dan lain sebagainya
Komunikasi
Kegiatan kantor pos antara lain meliputi aktivitas pengiriman dan penerimaan surat, pos paket dan wesel. Dari tahun ke tahun aktivitas pelayanan kantor pos terus meningkat. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah penerimaan maupun pengiriman surat, pos paket dan wesel pada tahun 2008 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. AkantetapiSarana komunikasi melalui telepon pada tahun 2008 tidak mengalami pergerakan dibandingkan dengan tahun 2007. Kapasitas sentral telepon 10.380. Sedangkan jumlah pelanggan telepon mengalami peningkatan sekitar 2 persen. Hal ini dapat terjadi karena penggunaan telepon selular meningkat beberapa tahun terakhir ini.
Jumlah Sambungan Telepon dan Pelanggan di kota Lubuklinggau tahun 2008
No. | Tahun | Kapasistas Sentral | Pelanggan | Jumlah | |||
BIS | RES | Sosial | Total | ||||
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | |
1 | 2003 | 7.642 | 983 | 6.205 | 20 | 7.208 | |
2 | 2004 | 8.583 | 983 | 7.580 | 15 | 8.578 | |
3 | 2005 | 9.301 | 1.023 | 8.210 | 17 | 9.250 | |
4 | 2006 | 9.412 | 1.056 | 8.244 | 20 | 9.320 | |
5 | 2007 | 10.380 | 1.068 | 8.531 | 21 | 9.620 | |
6 | 2008 | 10.380 | 1.072 | 8.719 | 22 | 9.813 |
0 komentar:
Posting Komentar